Jumat, 29 November 2013

Ayat Al-Qur'an mengenai Kehidupan Dunia

Artinya:
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah
permainan
dan 
suatu yang melalaikan,
perhiasan dan
bermegah-megah antara kamu
serta 
berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.  
Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(Al-Hadid:20)

Sabtu, 23 November 2013

Hak Asasi Manusia

Farhat Abbas Ditantang Bertinju oleh Al dan El ???

Akhir-akhir ini muncul kabar yang sempat menggegerkan warga (wow ! hahaha.. )
Yaaa.. memang, dengan menggebu-gebu, kedua putra Ahmad Dhani, alias Al dan El menantang Farhat Abbas di ring tinju. Menanggapi tantangan itu, Farhat pun berkicau menyindir kedua putra Ahmad Dhani itu.
Melalui akun Twitter @farhatabbaslaw, pengacara kontroversial itu menjawab tantangan tersebut.
“Hari ini anak Dhani ngajak berantem, jangan heran jika mungkin nanti mereka jadi pengemis dipinggir jalan karena orangtua ngaku bangkrut, #kasihan,” kicau Farhat.
Melanjutkan kicauannya, suami penyanyi Nia Daniati itu kembali menuliskan bahwa dirinya siap menyantuni anak-anak Dhani. Haha..! memang, bukan Farhat kalau tidak membuat panas suasana dengan kicauannya di Twitter yang menyentil.
Al dan El menantang tinju karena tidak terima dengan komentar-komentar miring Farhat terhadap sang ayah. Dalam salah satu kicauannya, Farhat juga menyebut Dhani gila, bodoh dan diktator. Bahkan kedua putra Ahmad Dhani itu mencap Farhat banci, bila tidak berani memenuhi tantangan mereka.

JAKARTA - Farhat Abbas akhirnya menerima tantangan adu jotos putra Ahmad Dhani, Al dan El. Melalui Twitternya, dia menerima tantangan tersebut. Dia pun meminta Al dan El menyiapkan ring tinjunya.

"Segera siapkan Tempat & waktu Ring Tinju ( Jakarta Utara, Jakarta Barat, Kep Seribu) tantang balik si penantang yang mentang-mentang," tulis Farhat di Twitternya, farhatabbaslaw, 12 jam lalu.

Seperti diketahui, Al dan El menantang adu jotos suami Nia Daniati itu, Kamis 21 November 2013. Mereka melakukannya karena kesal Farhat selalu mengejek sang ayah, Dhani, di Twitternya. Bahkan, Al dan El mengejek Farhat banci jika tidak berani melakukannya.

"Kalau berani kita langsung ketemu aja di ring tinju, kalau enggak berani berarti sudah ketahuan banci," tantang Al kepada Farhat melalui awak media di Studio Hanggar, Pancoran, Jakarta Selatan.

Bahkan, Al memberi kebebasan Farhat memilih lawan yang lebih 'lemah', yakni adiknya, El.

"Pilih saja diantara kita berdua (Al atau El). Kita sudah dari dulu latihan bela diri," lanjut Al, yang begitu percaya diri bisa menghabisi Farhat di ring tinju.

Sementara sebelumnya, Farhat tidak langsung mengamini ajakan tersebut. Dia hanya mengatakan di jejaring sosialnya bahwa anak-anak Dhani stres, dan semestinya mengingatkan sang ayah untuk memenuhi kewajiban kepada para korban AQJ.

Hal ini merupakan hak asasi manusia, yang mana si Al dan El marah dan menantang Farhat Abbas karena telah mengejek ayahnya.

Jumat, 15 November 2013

Otonomi Daerah

PERLUKAH CITY BRANDING UNTUK PEMDA ????


Sebuah PEMDA, harus membangun Brand (Brand Building) untuk daerahnya. Tentu yang sesuai dengan potensi maupun positioning yang menjadi target daerah tersebut.
Kalian pernah dengar "Uniquely Singapore", "Malaysia Truly Asia" atau "Yogya Never Ending Asia" ?

Pasti pernah kan ?? :D



Itu adalah salah satu strategi suatu wilayah seperti Negara, Provinsi, Kabupaten atau kota untuk memiliki positioning yang kuat dan dapat dikenal luas di seluruh dunia. Upaya ini disebut City Branding.
Dalam  dunia bisnis, Brand (merek) sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Mangkanya banyak perusahaan mengalokasikan anggaran yang sangat besar untuk dapat mempromosikan brand-nya ke masyarakat luas. Dengan kata lain, agar brand-nya dapat menjadi Brand Equity.

Diakui atau tidak, dengan penerapan otonomi daerah dan semakin nyata serta meluasnya trend globalisasi saat ini, daerahpun harus saling berebut satu sama lain dalam hal :
  • Perhatian (attention)
  • Pengaruh (influence)
  • Pasar (market)
  • Tujuan Bisnis dan Investasi (business and investment destination)
  • Turis (tourist)
  • Tempat Tinggal Penduduk (residents)
  • Orang-Orang Berbakat (talenis)
  • Pelaksanaan Kegiatan (evenis)
Oleh karena itu, daerah membutuhkan Brand yang kuat. Secara definisi, City Brand adalah identitas, symbol, logo, atau merek yang melekat pada suatu daerah. Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melekukan City Branding, antara lain :
  1. Daerah tersebut dikenal luas (high awareness), disertai dengan persepsi yang baik
  2. Dianggap sesuai untuk tujuan-tujuan khusus (specific purposes)
  3. Dianggap tepat untuk tempat investasi, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan (evenis)
  4. Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang tinggi
City Branding adalah symbol yang berbentuk logo yang menjadi identitas dari sebuah kota yang ditujukan terutama untuk calon pendatang (tourist). Fungsinya untuk mempromosikan sebuah kota dalam bentuk logo dengan menonjolkan ciri khas dan keunggulan dari kota tersebut guna menarik minat pendatang untuk berkunjung.

Syarat City Branding yang Baik

Menurut Van Gelder (2003), persyaratan suatu city brand tidak jauh dari persyaratan merek atau branding pada umumnya, yaitu: 

·                     City brand harus menunjukkan kondisi kualitas dari kota atau daerah yang sebenarnya. City brand pada kenyataannya bukan merupakan cita-cita atau visi semata-mata yang ingin dicapai, tetapi adalah kenyataan yang sebenarnya yang menggambarkan kondisi kota tersebut. City brand juga bukan pula merupakan semata-mata suatu janji, tetapi adalah janji yang ditetapi ketika orang tinggal, hidup, menetap atau sekedar berkunjung ke dalam suatu kota. 
·                     City branding memaparkan sesuatu yang baik dari kota. Bukan menjelaskan kekurangan atau sisi buruk dari kota tersebut. 
·                     City brand harus mudah diucapkan, dikenal. diingat, dijiwai, dihayati dan dipahami oleh tidak hanya penduduk kota, tetapi juga bagi setiap orang yang melihat, membaca dan mendengarnya.
·                     City brand harus mudah terbedakan, oleh karena itu harus spesifik dan khas.
·                     City brand harus mudah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris harus menggambarkan pengertian yang sama dan identik, sehingga tidak membingungkan orang yang mengetahuinya.
·                     City brand harus bisa memperoleh hak untuk didaftarkan dan mendapat perlindungan hukum.

Elemen Penting dalam City Branding

·                     Nama Kota 
Nama kota adalah kota yang akan dijadikan branding. Digambarkan sebagai merk utama dan ditulis lebih besar dan tebal dari pada tagline.
·                     Tagline
Tagline atau slogan adalah sebuat kalimat atau frase yang memaparkan makna dari City Branding. tagline harus menjelaskan keunggulan atau ciri khas dari kota dalam City Branding.
·                     Gambar Pendukung
Gambar Pendukung atau disebut sebagai logo adalh gambar yang memperjelas atau menggambarkan kelebihan dari sebuah kota. gambar Pendukung bisa berupa bangunan khas, karakteristik penduduk, keadaan dari kota, suasana alam, dsb.
·                     Font
Yang dimaksud font adalah pemilihan jenis teks pada City Branding. Pemilihan font pada city branding harus tepat. contoh: Bila ingin menggambarkan kota yang kuat, tegas dan keras maka font yang digunakan persudut dan bold.
·                     Warna
Pemilihan warna pada City Branding harus menggambarkan ciri khas dan keunggulan pada kota tersebut.
contoh: terlihat pada city Branding Semarang yang berwarna hitam, biru, jingga, merah dan hijau. Itu melambangkan budaya yang terdapat didalam kota Semarang. (Merah: budaya cina, biru : budaya pesisir, hijau: budaya arab, jingga: budaya jawa, hitam: perpaduan semuanya)


LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT CITY BRANDING YANG KUAT

Brand (merek) yang legendaris dan mampu bertahun puluhan bahkan ratusan tahun, tidak muncul begitu saja. Tetapi mereka melakukan langkah-langkah yang terencana, jelas, dan berbeda dengan para pesaingnya. Nah, agar mempunyai Brand yang kuat, sebuah daerah harus memiliki karakteristik yang bisa dikelaskan dan diidentifikasikan. Misalnya tampak fisik kota, pengalaman orang terhadap daerah tersebut, dan penduduk seperti apa yang tinggal di daerah tersebut.
Langkah-langkah utama dalam membangun City Branding yang kuat adalah sebagai berikut :

  • Mapping Survey ; Meliputi survei persepsi dan ekspektasi tentang suatu daerah, baik dari masyarakat daerah itu sendiri maupun pihak-pihak luar yang mempunyai keterkaitan dengan daerah itu.
  • Competitive Analysis ; melakukan analisis daya saing, baik level makro maupun mikro daerah itu sendiri.
  • Blueprint ; penyusunan cetak biru atau grand design daerah yang diinginkan, baik logo, semboyan, "nick names", "tag line", dan lain sebagainya beserta strategi branding dan strategi komunikasinya.
  • Implementative ; pelaksanaan grand design dalam berbagai bentuk media, seperti pembuatan media center, pembuatan events, iklan, dan lain sebagainya.
Di dunia ini, kota yang dianggap memiliki City Brand yang kuat adalah kota New York, Paris, dan San Francisco. Mengapa kota-kota tersebut dianggap memiliki City Brand yang kuat ??
Karena kota-kota itu memiliki kualifikasi yang harus dimiliki oleh suatu brand yang kuat, yaitu mempunyai sejarah, kualitas tempat, gaya hidup, budaya, dan keragaman yang menarik dan bisa dipasarkan.

Kesimpulannya, PEMDA-PEMDA di Indonesia, baik level provinsi, kabupaten, atau kota perlu melakukan City Branding agar daerahnya bisa maki dikenal, sehingga diharapkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya makin meningkat.
Bagaimana pak Gubernur ? pak Bupati ? dan pak Walikota ? Segeralah take action !

Kamis, 14 November 2013

Upah Minimum Kota Jangan untuk Pencitraan

Kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) yang naik secara drastis dikhawatirkan memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran di Jawa Timur.
Contoh kasus PHK yang terjadi di Kota Malang.
Pada penetapan UMK 2013 sebesar Rp. 1.340.000, ada 1 perusahaan garmen di Bandulan Kecamatan Sukun yang keberatan dengan UMK. Para pekerja perusahaan itu kemudian membawa masalah ke pengadilan hubungan industrial. Akhirnya, perusahaan memenuhi tuntutan pekerja. Dampaknya, beberapa bulan kemudian perusahaan itu memutus hubungan kerja 40 pekerja. Perusahaan merasa beban operasionalnya bertambah berat dengan memenuhi permintaan pekerja. Karena itulah Asosiasi Pengusaha Indonesia Jatim harus melihat aspek kemampuan pengusaha dalam penetapan UMK untuk menghindari perusahaan bangkrut da PHK massal. Pemerintah jangan menetapkan UMK hanya karena menginginkan publik menyukai mereka tanpa berfikir kondisi perekonomian dan industri 10-15 tahun ke depan.
Dalam penetapan UMK, Apindo menilai adanya kesewenang-wenangan pemerintah dalam menetapkan UMK yang didasari pada hasil survei kebutuhan Hidup Layak (KHL). Apindo Jatim mencontohkan kesewenangan yang dimaksud pada penetapan UMK Surabaya 2014 sebesar Rp 2,2 juta yang sudah ditetapkan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani.
Sedangkan buruh menuntut UMK sebesar Rp 3 juta. " Kalau Walikota bilang KHL sudah disetujui semua unsur Dewan Pengupah itu yang mana ? itu versinya walikota saja," kata Koordinator Bidang Pengupahan Apindo Jatim, Johnson Simanjutak. Johnson menyatakan dari beberapa survei yang telah berjalan diketahui jika KHL masih di bawah UMK (Rp. 2,2 juta). Artinya, Apindo tidak setuju dengan penetapan UMK Surabaya walikota. "Umumnya KHL di bawah UMK," ucapnya.
Sementara itu, seorang pengusaha yang ditemui Surya menyatakan tuntutan UMK Rp 3 juta yang disampaikan buruh tidak masuk akal. Andi, merasa tingkat angka produktivitas yang ditunjukkan pekerja saat ini, belum sebanding dengan uang yang diterima perusahaan. "Andaipun kita penuhi UMK Rp 3 juta, apakah itu membuat buruh meningkatkan produktivitas mereka sehingga ujung-ujungnya perusahaan meraup lebih banyak laba ? Saya kira belum tentu. Cost Labour kita lebih besar dari Vietnam atau China. Tapi, produktivitas di kedua negara itu lebih baik dari kita" sebut Andi.